Kepolisian akhirnya menangkap tiga dari
empat pelaku yang diduga melakukan perampokan dan pembunuhan sadis di
rumah mewah daerah Pulomas, Jakarta Timur. Ketiga pelaku bernama Erwin
Situmorang, Alfins, Barnius Sinaga, Ramlan Butar Butar di Bekasi. Polisi
terpaksa menembak Ramlan hingga tewas karena melakukan perlawanan saat
ditangkap.
Nama Ramlan Butar Butar ternyata tidak
asing dalam aksi perampokan. Tak susah melacak jejaknya karena ia
tercatat pernah beberapa kali tertangkap mendalangi aksi serupa. Ramlan
dan kelompoknya terkenal tak segan melukai bahkan membunuh korbannya.
Mereka umumnya menyasar rumah mewah atau hunian milik warga negara
asing.
Dipecat sebagai sopir taksi.
Ramlan tercatat pernah menjadi sopir
taksi, namun dipecat pada 2002. Akibat tak ada pekerjaan tetap, dia
kemudian mengajak beberapa rekan senasibnya yang juga mengalami PHK
untuk menjadi perampok. Komplotan ini selalu merencanakan aksinya dengan
matang. Mereka biasanya mempelajari dan menggambar kondisi rumah yang
akan menjadi sasaran perampokan.
Tahun 2010 merampok di Tanjung Priok.
Ramlan juga pernah ditangkap pada 2010
karena melakukan perampokan di sebuah rumah mewah di daerah Tanjung
Priok, Jakarta Utara. Seperti diberitakan oleh Tempo.co,
dia dan kawanannya menyatroni sebuah rumah dan menggasak uang sekitar
627 juta rupiah. Usai melakukan aksinya, mereka kemudian kabur dan
tertangkap di Jawa Tengah pada September 2010.
Dua kali dipenjara sebelum 2010.
Sebelum melakukan perampokan di Jakarta
Utara, Ramlan diketahui baru saja keluar dari lembaga pemasyarakatan
Juli 2010. Bahkan, jauh sebelum itu, dia juga pernah dua kali menjalani
hukuman penjara karena perkara pencurian.
Tahun 2015 menyatroni rumah mewah di Depok.
Sepeti dikutip JPNN.com,
hukuman penjara ternyata tak membuatnya jera. Pada Agustus 2015 Ramlan
kembali terlibat sebuah perampokan di Perumahan Griya Telaga Permai,
Blok B2, No 12, RT02/19, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota
Depok. Selain sebuah rumah, Ramlan dan kelompoknya juga merampok
beberapa toko dan minimarket.
Gunakan hasil rampokan untuk foya-foya.
Ramlan mengakui kerap berhasil menguras
habis harta milik para korbannya. Biasanya mereka akan membagi rata
hasil jarahan. Setelah dibagi, umumnya mereka menghabiskannya untuk
foya-foya seperti mabuk dan mengunjungi tempat hiburan malam.
sumber: kaskus.com
0 komentar:
Posting Komentar