Perusahaan AS Buat Alat Pelacak Pesawat Hilang Berbasis Antariksa | Wikiap
Home » » Perusahaan AS Buat Alat Pelacak Pesawat Hilang Berbasis Antariksa

Perusahaan AS Buat Alat Pelacak Pesawat Hilang Berbasis Antariksa



Sebuah perusahaan AS mengembangkan pelacak pesawat hilang berbasis luar angkasa.
Salah satu alasan mengapa pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 belum ditemukan adalah karena jet itu tidak dapat dilacak secara terus menerus di atas laut. Bahkan hampir tiga perempat dari planet ini tidak dapat dilacak oleh radar darat, cara umum untuk melacak pesawat sejak tahun 1940an.

Sebuah perusahaan saat ini berencana mengembangkan pelacak berbasis luar angkasa sehingga 100 persen wilayah Bumi dapat dilacak dan tidak akan ada pesawat yang "hilang" lagi. 
Enam puluh enam satelit yang mengorbit planet, konstelasi Iridium NEXT, dapat mengubah cara kita terbang. Pemasangan dimulai Desember saat mereka mengganti satelit-satelit yang sudah ada. Satelit-satelit NEXT dapat membawa muatan untuk menerima sinyal transponder pesawat setiap beberapa detik.
MH370 lepas dari jangkauan radar militer Malaysia ketika ada di atas Samudera Hindia, dan pesawat itu masih belum ditemukan, lebih dari setahun kemudian.
Don Thoma, CEO perusahaan pelacakan pesawat Aireon, mengatakan MH370 memperlihatkan batas-batas sistem pelacakan yang ada saat ini.
"Insiden itu mengungkapkan kepada seluruh dunia dan publik pada umumnya apa yang telah diketahui industri penerbangan, bahwa lebih dari 70 persen dunia tidak memiliki pemantauan. Pesawat tidak dilacak ketika terbang di atas bagian besar dunia," ujarnya.

Thoma mengatakan satelit-satelit NEXT akan memperlihatkan semuanya.
Alat penerima satelit, yang diperbarui setiap beberapa detik, bergantung pada peralatan kokpit yang sudah diwajibkan oleh beberapa negara ketika pengontrol bergerak dari radar berbasis darat ke navigasi satelit.
Iridium memantau satelit-satelitnya dari pusat pengontrol di negara bagian Virginia.
Karena pesawat-pesawat saat ini tidak dapat dlacak di seluruh samudera, aturan-aturan keselamatan mewajibkan jarak yang jauh antara pesawat. Jika NEXT sudah dipasang secara penuh dalam tiga tahun, pesawat-pesawat akan dapat terbang lebih dekat satu sama lain, menghasilkan efisiensi dan penghematan bahan bakar untuk para maskapai penerbangan. Para penumpang dapat memilih lebih banyak penerbangan dan penerbangan langsung ke lokasi-lokasi di seluruh dunia.
Iridium sudah memiliki konsumen yang siap membayar untuk pelacakan pesawat sipil saat itu juga (real time).
Mereka juga mengembangkan pusat operasi darurat 10 kilometer di utara bandar udara Shannon, Irlandia. Setiap ada pesawat yang hilang, maskapai atau organisasi penyelamat dapat menghubungi pusat itu untuk melihat jejak terakhir penerbangan pesawat tersebut.
"Hal itu unik karena nanti dalam 8 detik ketika kontak terakhir terjadi, jarak-jarak akan dipersempit, dalam kasus MH370, jika hal itu tidak tersedia saat itu," ujar Tony Merrigan dari Otoritas Penerbangan Irlandia.
Dan layanan itu akan tersedia secara gratis.
(Carolyn Presutti/VOA)

0 komentar:

Posting Komentar