NYERI BIASA ATAU REMATIK? | Wikiap
Home » » NYERI BIASA ATAU REMATIK?

NYERI BIASA ATAU REMATIK?


Rematik atau sakit rematik sangat populer di kalangan masyarakat awam. Tidak jarang kita mendengar orang-orang di sekitar kita setiap kali ada keluhan nyeri otot dan sendi pasti dikeluhkan sebagai rematik. Tapi sebenarnya apakah nyeri otot dan sendi itu sama dengan rematik?
Ternyata tidak semua nyeri otot dan sendi sama dengan penyakit rematik! Nyeri otot bukanlah rematik. Nyeri otot atau yang sering dikenal sebagai mialgia/myalgia dalam istilah kedokteran adalah sakit atau nyeri otot sementara yang umumnya disebabkan oleh karena penggunaan otot tubuh tertentu secara berlebihan atau oleh karena posisi atau postur tubuh yang salah ketika melakukan suatu pekerjaan. Penanganan pertama pada nyeri otot bisa menggunakan obat anti nyeri yang dijual bebas, misalnya parasetamol. Nyeri otot juga dapat sembuh dengan beristirahat.
Lantas apa itu rematik? Rematik memang merupakan kelompok penyakit pada kelompok tulang dan sendi. Penyakit ini dapat menahun, dan menyebabkan nyeri hingga pembengkakan pada jaringan sekitar sendi dan tendon. Ada tiga penyakit rematik yang umum djumpai, diantaranya adalah osteoarthritis,rheumatoid arthritis, dan gout arthritis. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari metabolik, faktor genetik, infeksi, degeneratif, gangguan endokrin, autoimun, atau bahkan tidak diketahui penyebabnya.
Salah satu salah kaprah yang terjadi di masyarakat adalah mereka juga sulit membedakan antara nyeri otot dan nyeri sendi biasa dengan asam urat. Asam urat, atau dikenal sebagai penyakit gout oleh kalangan medis, disebabkan oleh karena peningkatan kadar asam urat dalam darah. Penyakit gout ini termasuk dalam kelompok penyakit rematik. Pada penyakit ini, terdapat asam urat yang berlebih dalam darah (hyperuricaemia)  sehingga membentuk kristal asam urat. Produksi kristal asam urat tersebut kemudian menumpuk pada rongga sendi sehingga menyebabkan nyeri.
Penyakit Gout atau asam urat ini lebih banyak diderita oleh laki-laki. Waktu usia mulai pada pria pun lebih dini dibanding wanita, yaitu pada 40-50 tahun, dibandingkan dengan usia 60 tahun. Sendi yang terkena asam urat juga tidak harus simetris. Paling umum adalah jari jempol kaki, namun jari kaki lainnya, pergelangan kaki dan lutut juga bisa terkena. Nyeri sendi yang dirasakan sangatlah sakit, dan dirasa pada pagi hari. Kulit di sekitar sendi yang terkena akan berwarna merah, hangat, dan bengkak. Sebetulnya, kondisi nyeri dan bengkak ini dapat sembuh perlahan setelah 3-10 hari.
Penyakit rematik lainnya yang sebenarnya paling banyak ditemukan adalahOsteoartritis (OA). Nyeri sendi pada penyakit ini khas dengan adanya nyeri yang muncul perlahan dan bertambah saat melakukan aktivitas serta membaik dengan beristirahat. Nyeri juga dirasakan terutama saat malam hari. Selain nyeri sendi, juga terdapat kekakuan setelah sendi banyak digunakan beraktivitas. Kekakuan pada pagi hari tidak selalu dirasakan. Nyeri sendi pada OA bisa mengenai semua sendi kecil sampai besar dapat terkena, tetapi pada umumnya melibatkan sendi pada jari jempol tangan, jempol kaki, dan jari-jari tangan. Sendi yang terkena OA biasanya tampak bengkak, dan terdapat kertakan (crepitus).
Terakhir adalah penyakit Rheumatoid arthritis (RA) atau yang sebenarnya adalah penyakit rematik sesungguhnya. Penyakit ini merupakan penyakit sendi yang menahun dan belum diketahui pasti penyebabnya. Penyakit ini bersifat autoimun, atau dengan kata lain, disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Nyeri menyerang sendi secara simetris (anggota tubuh kiri dan kanan), lebih dari tiga sendi, dapat ringan sampai berat, biasanya perlahan tapi dapat juga muncul secara mendadak. Sendi yang terkena umumnya adalah sendi kecil seperti sendi pada jari-jari kaki dan tangan, serta sendi besar seperti lutut, pinggul, lengan dan bahu. Rasa nyeri akan terasa terus-menerus, dan dapat menyebabkan kekakuan sendi di pagi hari atau setelah beristirahat yang dapat bertahan lebih dari satu jam. Jika dibiarkan dan berkelanjutan, inflamasi pada RA dapat menyebabkan komplikasi seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), vaskulitis (radang pembuluh darah), interstitial pneumonia (radang paru), dan lain-lainnya.
Jadi bila Anda mengalami nyeri sendi atau nyeri otot, jangan gegabah untuk langsung mengatakan bahwa Anda terkena rematik. Pahami dulu gejalanya karena jangan-jangan Anda hanya terkena nyeri otot biasa karena posisi yang salah atau aktivitas yang berlebihan. Cobalah istirahatkan dulu bagian otot yang nyeri.  Anda juga bisa mengonsumsi parasetamol sebagai obat pertolongan pertama untuk meredakan nyeri otot ini. Bila dengan istirahat dan parasetamol, nyeri juga terus berlanjut maka periksalah ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Ditulis oleh: dr. Aldo Fransiskus Marsetio, B.Med.Sc

0 komentar:

Posting Komentar