Habibie Afsyah, Penyandang Difabel Yang Sukses di Internet Marketing | Wikiap
Home » » Habibie Afsyah, Penyandang Difabel Yang Sukses di Internet Marketing

Habibie Afsyah, Penyandang Difabel Yang Sukses di Internet Marketing


Habibie Afsyah, Penyandang Difabel Yang Sukses di Internet Marketing


Keterbatasan fisik tentu tak boleh menjadi hambatan untuk mencapai impian dan cita-cita kita. Banyak sekali orang-orang yang dikaruniai fisik sempurna malah mengeluhkan hidupnya dan tak mampu bekerja keras untuk mendapat penghidupan yang layak. Padahal diluar sana banyak sekali orang-orang berkebutuhan khusus yang tak berhenti mengejar cita-cita dan mengabaikan kondisi fisiknya yang tak sempurna. Salah satu diantara orang-orang hebat itu adalah Habibie Afsyah, seorang internet marketer muda yang mengidap kelainan muscular dytrophy.
Ingin mengenal lebih dalam pribadi inspiratif Habibie Afsyah? Berikut sedikit ulasan profilnya.
Mari Berkenalan Dengan Habibie Afsyah
Habibie Afsyah adalah seorang pria sederhana yang tampak biasa-biasa saja. Anak bungsu dari 8 bersaudara ini lahir di Jakarta tanggal 6 Januari 1988. Putra pasangan H. Nasori Sugianto dan Hj. Endang Setyati ini menjalani masa kecilnya seperti anak-anak pada umumnya. Habibie bukanlah penyandang cacat fisik sejak lahir. Sebuah penyakit bawaan bernama muscular dytrophy lah yang perlahan-lahan merenggut fungsi motorik tubuh Habibie sehingga ia mulai tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.
Menyandang penyakit bawaan yang terbilang langka tak membuat Habibie berkecil hati. Sang ibu menjadi sosok penguat yang mendukung kegiatan putra bungsunya tersebut. Setelah Habibie lulus dari pendidikan di SMA, ibu Habibie mulai mengajak anaknya untuk mengikuti kursus internet marketing tingkat dasar dengan biaya lebih dari 5 juta. Meski awalnya Habibie menolak, namun akhirnya sang ibu berhasil meyakinkan putra bungsunya untuk belajar marketing dan hidup secara mandiri.
Setelah mengikuti kursus internet marketing tingkat dasar, Habibie kembali kepada kebiasaan lamanya yakni menggunakan internet untuk bermain game atau browsing. Ia merasa bahwa internet marketing sulit untuk dipelajari dan dipraktekkan secara nyata. Apalagi Habibie merasa kesulitan karena materi kursus yang diberikan menggunakan Bahasa Inggris yang membutuhkan fitur alih bahasa.
Habibie Afsyah Belajar Lebih Banyak Lagi
Melihat sang putra yang masih belajar untuk menjadi pribadi mandiri, sang ibu berencana untuk mengikutsertakan Habibie dalam program kursus marketing tingkat lanjut yang diselenggarakan di Singapura. Sang ibu dan ayah bahkan harus rela menjual mobil yang biasa disewakan untuk membayar biaya kursus yang mencapai nilai 15 juta rupiah tersebut.
Meski awalnya menolak, namun Habibie akhirnya menuruti kemauan sang ibu dan berangkat ke Singapura untuk ikut kursus. Di kursus internet marketing tingkat lanjutan tersebut, Habibie mendapatkan pelajaran setiap 2 minggu sekali selama 3 bulan. Setelah belajar selama kurang lebih 3 minggu, akhirnya Habibie berhasil memperoleh penjualan pertamanya di Amazon dengan nilai US$ 24 untuk produk game PS3.
Walaupun ia masih merugi karena biaya pengiklanannya lebih besar dari laba yang didapat, hal ini membuat Habibie senang dan tetap berusaha untuk menjadi internet marketer yang lebih baik lagi. Dengan tekun, Habibie terus berusaha hingga nilai komisinya meningkat menjadi US$ 124, US$ 500, US$1.000 dan US$2.000. Penghasilan dari Amazon tersebut kemudian digunakan Habibie untuk mengikuti kursus lainnya seperti Dokterpim, Indonesia Bootcamp dan Eprofitmatrix.
Pencapaian Seorang Habibie Afsyah
Dari hasil belajar kursus marketing dan praktek secara real di dunia maya, Habibie sudah berhasil menerbitkan ebook panduan sukses dari Amazon, membuat situs jual beli properti (rumah101.com)dan menjadi trainer di acara seminar Eprofitmatrix bersama sang guru, Suwandi Chow. Kala itu di usia yang baru menginjak 20 tahun, Habibie mampu menjadi pria berkebutuhan khusus yang mandiri secara finansial bahkan mampu membantu orang lain yang lebih membutuhkan.
Bila dulu sosok Habibie muda hanya menjadi pria yang pesimis pada dirinya sendiri dan hanya gemar bermain game online dan berselancar di dunia maya, kini kasih sayang dan perhatian sang ibu menjadi kekuatan berharga yang mendukung kemajuan Habibie di dunia online marketing. Banyak sekali seminar dan talkshow kampus yang sering mengundang Habibie Afsyah sebagai narasumber yang menginspirasi banyak orang.
Sebuah buku karangan Habibie yang berjudul “Kelemahanku adalah Kekuatanku untuk Sukses” menjadi suatu sarana berbagi inspirasi kepada semua orang yang membaca bukunya. Jika Habibie yang mengidap muscular dytrophy saja bisa sukses, mengapa Anda tidak bisa?
“Kalau Saya yang punya keterbatasan seperti ini saja bisa, Anda juga pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat Anda” ~ Habibie Afsyah.

baca juga:  Kisah Lengkap Pemuda Ashabul Kahfi


0 komentar:

Posting Komentar